Total Pageviews

Thursday, April 9, 2015

Anion-Kation



Reaksi Pengenalan Anion Kation
A. Tujuan
1. Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam anion dan menuliskan reaksinya.
2. Dapat menyebutkan prosedur analisa berbagai macam kation dan menuliskan reaksinya.
B. Dasar Teori
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.
Analisis kualitatif secara konvensional dapat dilakukan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun basah. Dalam keadaan kering, analisis dapat dilakukan melalui pengenalan bentuk dan warna, bau serta nyala. Pada analisis basah, langkah pertama adalah dengan cara melarutkan sampel dengan pelarut yang sesuai. Pelarut pertama yang digunakan adalah air, kalau sampel tidak larut dalam air, maka dapat digunakan asam klorida, asam nitrat dan air raja.
Analisa kation
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan regensia-regensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu diantaranya:
a) golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Ion golongan ini adalah Pb, Ag. 
b) golongan II : kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, Cd, As, Sb, Sn.
c) golongan III : kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini adalah Co, Fe, Al, Cr, Mn, Zn.
d) golongan IV : kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
e) golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir.
Kation golongan ini meliputi: Mg, K, NH4+ 
Analisa anion
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya:
1. Anion sederhana seperti: O2-, F- atau CN-
2. Anion okso diskret seperti: NO3-, atau SO42-
3. Anion polimer okso seperti: silikat, brokat, atau fosfat terkondensasi.
4. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis bangat seperti oksalat
Uji kelarutan berbagai macam garam dalam air, dapat diperkirakan jenis anion yang mungkin terdapat dalam sampel. Kelarutan anion dalam air:
1.  Garam nitrat, klorat dan asetat larut dalam air kecuali garam dari perak (I), dan merkuri (I) asetat sedikit larut.
2. Semua garam nitrit larut dalam air kecuali perak (I) nitrit kurang larut dalam air.
3. Garam klorida dan bromida larut dalam air kecuali perak (I) dan merkuri (I), timbal (II) klorida larut dalam air panas.
4. Garam iodida larut baik dalam air kecuali perak (I), merkuri (II), timbal (II) iodida sedikit larut dalam air.
5. Garam-garam karbonat pada umumnya tidak larut dalam air kecuali garam dari natrium (I), kalium (I), dan ammonium (I), demikian juga garam hidrogen karbonat dari logam alkali tanah.
6. Garam dari sulfida umumnya tidak larut dalam air tetapi garam sulfida dan stromsium (II), barium (II) dan kalsium (II) sedikit larut, sedangkan natrium (I), kalium (I) dan ammonium (I) sulfida sangat larut dalam air.
7. Garam sulfida pada umumnya tidak larut dalam air kecuali garam dari alkali dan hidrogen sulfit alkali tanah.
8. Garam sulfat umumnya larut dalam air kecuali garam dari timbal (II), merkuri (II), stromsium (II), dan barium (II). Perak (I) dan merkuri (II) sulfat sedikit larut dalam air.
9. Garam fosfat, arsenat, dan arsenit tidak larut dalam air kecuali garam alkali.
10. Garam fluorida umumnya tidak larut dalam air kecuali garam alkali, perak (I), dan merkuri (I).
11. Garam borat tidak larut dalam air kecuali garam alkali.
12. Garam kromat sedikit larut dalam air kecuali garam dari alkali dan alkali tanah (tidak termasuk barium (II)).
13. Garam tiosulfat umumnya larut dalam air.
14. Asam oksalat, format, tartrat, dan sitrat tidak larut dalam air kecuali garam dari alkali tanah.
C. Alat dan Bahan
1. Alat:
- Tabung reaksi 12 buah
- Beaker gelas 500 ml
- Hot plate
- Gegep
2. Bahan:
- AgNO3
- NaCl
- FeCl3.6H2O
- HCl
- H2SO4
- Na2CO3
- Na2S2O3
- NaOH
D. Prosedur Kerja







E. Pembahasan
Dari hasil pengamatan tersebut, kita melakukan beberapa percobaan pada analisa kation dan anion. Untuk analisa kation, pada tabung reaksi pertama yang diberikan AgNO3 dan HCl terjadi endapan berwarna putih atau endapan perak klorida. Hal ini terjadi karena Ag+ termasuk kation golongan I yang membentuk endapan dengan asam klorida encer. Pada tabung reaksi kedua yang diberikan AgNO3 dan NaOH terjadi endapan berwarna coklat atau endapan perak (I) oksida. Pada tabung reaksi ketiga yang diberikan FeCl3 dan NaOH terjadi endapan berwarna merah bata atau besi (III) hidroksida. Hal ini terjadi karena Fe3+ termasuk kation golongan III.
Sedangkan untuk analisa anion, pada tabung reaksi keempat yang diberikan 5 tetes Na2CO3 dan 1 tetes AgNO3 terjadi endapan berwarna putih atau perat karbonat. Hal ini terjadi karena CO32- merupakan anion karbonat yang larut didalam natrium. Pada tabung reaksi kelima yang diberikan 5 tetes Na2CO3 dan 7 tetes AgNO3, endapan tidak larut begitu pula ketika dipanaskan. Pada tabung reaksi keenam yang diberikan 10 tetes Na2S2O3 dan 10 tetes FeCl3 terbentuk kompleks ungu yang cepat hilang. Hal ini terjadi karena Na2S2O32- merupakan anion tiosulfat yang umumnya larut dalam air. Pada tabung reaksi ketujuh yang diberikan 10 tetes KI dan 3 tetes AgNO3 terjadi endapan berwarna kuning atau perak iodida. Hal ini terjadi karena I- merupakan anion iodida yang larut baik dalam air. Pada tabung reaksi kedelapan yang diberikan 1 ml KI dan 4 tetes H2SO4, larutan menjadi bening dan tidak ada endapan.
F.  Kesimpulan
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam percobaan tersebut adalah:
1. Analisa Kation
a. AgNO3 + HCl
Ag+ + Cl- -> AgCl
b. AgNO3 + NaOH
2Ag+ + 2OH- -> Ag2O + H2O
c. FeCl3 + NaOH
Fe3+ + 3OH- -> Fe(OH)3
2. Analisa Anion
a. Na2CO3 + AgNO3
CO32- + 2Ag+ -> Ag2CO3
b. Na2S2O3 + FeCl3
2S2O3 + Fe3+ -> Fe(S2O3)2
c. KI + AgNO3
I- + Ag+ -> AgI
d. KI + H2SO4
I- + H2SO4 -> I2 + SO42- + 2H2O
G. Daftar pustaka
* Tim Penyusun.2014.MODUL AJAR PRAKTIKUM KIMIA ANALISA KLASIK.Polnes: Samarinda
* http://www.adrywoper.blogspot.com/p/laporan-praktikum-kation-anion.html

No comments: