Penentuan Nilai Kalori dengan Menggunakan Bom Kalorimeter
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mengenali analisa kalor dengan menggunakan bom
kalorimeter.
1.2 Mengetahui jumlah kalor yang dilepaskan oleh suatu zat.
II. DASAR TEORI
Bom kalorimeter berkaitan dengan pengukuran besaran energi
suatu materi. Jenis alat kalorimeter yang non aliran dan telah lazim digunakan
berupa bom kalorimeter untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan bahan
bakar cair. Masalah bom kalorimeter berkaitan dengan ukuran besaran energi
suatu materi. Besaran-besaran energi mencakup sifaf termodinamika sistem, nilai
kalor biasanya dinyatakan dalam kalori/gram. Bom kalorimeter ksusus digunakan
untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran yang
terjadi dalam bom akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom, oleh
karena itu tidak ada kalor yang akan terbuang ke lingkungan (Diannovitasari,
2012).
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur
jumlah kalor yang dibebaskan pada
pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan dan bahan
bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam
medium penyerap kalor dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat
logam terpasang dalam tabung (Anonim, 2012).
Nilai kalor bahan bakar adalah suatu besaran menunjukkan
nilai energi kalor yang dihasilkan dari suatu proses pembakaran setiap satuan
massa bahan bakar. Bahan bakar yang banyak digunakan adalah umumnya berbentuk
senyawa hidrokarbon. Entalpi pembakaran adalah selisih antara entalpi dari
produk dengan entalpi dari reaktan itu ketika pembakaran sempurna
berlangsung pada temperature dan tekanan
tertentu. Pembakaran sempurna terjadi jika semua komponen bahan bakar, terbakar
semuanya dan membentuk ikatan dengan komponen-komponen udara yang membentuk
suatu senyawa baru. Tujuan dari mengetahui nilai bahan bakar adalah untuk
memilih bahan bakar yang sesuai dengan keperluan dalam kehidupan (Sandra,
2012).
Perpindahan kalor pada volum tetap bom kalorimeter yang
bereaksi dalam sebuah bejana kecil yang tertutup dan bejana di tempatkan dalam
sebuah kalorimeter. Pada waktu molekul-molekul bereaksi secara kimia, kalor
akan dilepas atau diambil dengan perubahan suhu pada fluida kalorimeter diukur.
Karena bejana ditutup rapat, volumenya tetap dan tak ada kerja pada tekanan
volume yang dilakukan. Oleh karena itu, perubahan energi internal sama dengan
besarnya kalor yang diserap oleh reaksi kimia pada volume tetap.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
3.1.1 Seperangkat alat bom kalorimeter 1 buah
3.1.2 Spatula 1 buah
3.1.3 Bulp 1 buah
3.1.4 Pipet volume 10 ml 1 buah
3.2 Bahan
3.2.1 Sampel batubara
3.2.2 Aquades
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Ditimbang 1 gram sampel, dimasukkan dalam cawan.
4.2 Dipasang kawat pada kepala bom hingga menyentuh sampel
namun tidak mengenai dinding cawannya.
4.3 Dipasang pada badan bom yang telah diisi 10 ml aquades.
4.4 Ditutup rapat lalu diberi gas oksigen pada tekanan yang
telah ditentukan sebesar 25 atm.
4.5 Dimasukkan ke dalam alat bom kalorimeter dengan posisi
yang sesuai lalu dinyalakan bom kalorimeter tersebut.
4.6 Diamati perubahan yang terjadi setiap 2 menit yang
ditampilkan pada monitor yang terhubung dengan bom kalorimeter.
4.7 Dimatikan bom kalorimeter tersebut jika sudah selesai.
4.8 Dimasukkan sisa air pada badan bom ke dalam gelas kimia.
4.9 Dihitung rata-rata nilai kalori yang tercatat pada data
di monitor.
V. DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
5.1 Hasil pengamatan
Percobaan
|
Berat Sampel (gram)
|
Nilai Kalori (Qb)
|
1
|
1,000
|
14.578
|
2
|
0,9965
|
14.577
|
3
|
0,9966
|
14.500
|
4
|
1,1996
|
13.000
|
5
|
1,1999
|
13.406
|
5.2 Perhitungan
Kalori rata-rata = Qb1+Qb2+Qb3+Qb4+Qb5
5
=(14.578+14.577+14.500+13.000+13.406) / 5
=70.061/5 =14.021,2 kal/gr
Kalori rata-rata dalam kalori/gram, dimana 1 Joule = 0,239
kal. Maka, 14.0212,2 kal/gr x 0,239 = 3.351 J/gr.
VI. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan nilai kalori dengan
menggunakan bom kalorimeter, dimana prinsip daripada bom kalorimeter adalah
bekerja pada sistem terisolasi yang tidak ada perpindahan, baik energi maupun
massa. Hal yang pertama dilakukan adalah mengisi tabung bom kalorimeter dengan
sampel batu bara sebanyak 1 gram dan kawat sepanjang 10 cm, dimana kawat ini
membentuk huruf V dan hanya menyentuh sampel batu bara tanpa menyentuh cawan
dari sampel maupun dari dinding tabung bom kalorimeter.
Kemudian mengisi badan bom kalorimeter dengan 10 ml aquades.
Tujuan penggunaan aquades yang diletakkan di dalam badan bom kalorimeter adalah
untuk menstabilkan suhu dalam sistem sehingga panas dalam sistem tertutup ini
merata pada semua sisi dari bom kalorimeter, disamping itu pula aquades
merupakan cairan penghantar listrik yang baik. Setelah itu tabung bom
kalorimeter yang berisi sampel tersebut ditutup rapat lalu diberi gas oksigen
pada tekanan yang telah ditentukan sebesar 25 atm. Lalu dimasukkan ke dalam
alat bom kalorimeter dengan posisi yang sesuai dan dinyalakan bom kalorimeter
tersebut.
Selanjutnya yaitu mengamati perubahan yang terjadi setiap 2
menit yang ditampilkan pada monitor yang terhubung dengan bom kalorimeter.
Setelah selesai maka bom kalorimeter tersebut dimatikan dan melepaskan gas
oksigen yang ada pada tabung bom kalorimeter serta mengeluarkan sisa pembakaran
sampel batu bara dan kawat. Sisa air pada tabung bom kalorimeter tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia untuk bahan dalam penentuan nilai
sulfur. Data yang tercatat pada monitor dapat digunakan untuk menghitung nilai
kalori rata-rata dari sampel batubara tersebut.
VII. KESIMPULAN
Dari analisa data yang dilakukan dengan bom kalorimeter,
jumlah kalor yang dilepaskan oleh suatu zat yaitu sampel batu bara adalah
sebesar 3.351 J/gr.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Mustafa dan Ramli. 2014. Praktikum Kimia Analisa Batubara.
Samarinda: POLNES
No comments:
Post a Comment