Total Pageviews

Tuesday, February 10, 2015

<< Penentuan Uji Karbohidrat



         
  Penentuan Uji Karbohidrat
BAB I
Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada suatu bahan pangan secara kualitatif.
2. Untuk mengetahui penetapan karbohidrat dengan metode uji iodin.
BAB II
Dasar Teori
*Uji Makanan (Uji Karbohidrat)
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu:
1. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri atas satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6
2. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2
3. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)n, Contoh: amilum (pati/zat tepung).
Contoh pada bahan makanan adalah: Semua makanan yang mengandung zat teung (amilum) misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubi, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya: alpukat, durian, nangka, mangga.
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol. Amilum yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru kehitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru kehitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi dengan jelas, maka usahakan memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
BAB III
Alat dan Bahan
*Alat:
a. Neraca Analitik
b. Batang pengaduk
c. Pipet tetes
d. Tabung reaksi
e. Botol semprot
f. Spatula
g. Pipet Ukur 5ml
h. Bola Hisap
i. Gelas Kimia
j. Rak tabung reaksi
k. Penjepit tabung
l. Pipet Volume
*Bahan:
a. Tepung Kanji
b. Tepung Beras
c. Gula Pasir
d. Aquades
e. HCl 4N
f. NaOH
g. Iodin
BAB IV
Prosedur Kerja
1. Pada Tepung Kanji:
a. Ditimbang 5gram tepung kanji, masukkan dalam gelas kimia,
b. Dilarutkan dengan aquades 50ml hingga homogen.
c. Diambil 3ml larutan tepung kanji menggunakan pipet volume. Masukkan dalam tabung reaksi, lakukan 3 kali.
d. Diberikan 3 tetes aquades dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi pertama.
e. Diberikan 3 tetes HCl 4N dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi kedua.
f. Diberikan 3 tetes NaOH dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi ketiga.
g. Diuji karbohidratnya dengan mendidihkan tabung reaksi hingga berubah warna.
h. Dicatat perubahan warna sebelum dan sesudah pemanasan.
2. Pada Tepung Terigu:
a. Ditimbang 5gram tepung terigu, masukkan dalam gelas kimia,
b. Dilarutkan dengan aquades 50ml hingga homogen.
c. Diambil 3ml larutan tepung terigu menggunakan pipet volume. Masukkan dalam tabung reaksi, lakukan 3 kali.
d. Diberikan 3 tetes aquades dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi pertama.
e. Diberikan 3 tetes HCl 4N dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi kedua.
f. Diberikan 3 tetes NaOH dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi ketiga.
g. Diuji karbohidratnya dengan mendidihkan tabung reaksi hingga berubah warna.
h. Dicatat perubahan warna sebelum dan sesudah pemanasan.
3. Pada Gula Pasir:
a. Ditimbang 5gram gula pasir, masukkan dalam gelas kimia,
b. Dilarutkan dengan aquades 50ml hingga homogen.
c. Diambil 3ml larutan gula pasir menggunakan pipet volume. Masukkan dalam tabung reaksi, lakukan 3 kali.
d. Diberikan 3 tetes aquades dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi pertama.
e. Diberikan 3 tetes HCl 4N dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi kedua.
f. Diberikan 3 tetes NaOH dan 5 tetes Iodin pada tabung reaksi ketiga.
g. Diuji karbohidratnya dengan mendidihkan tabung reaksi hingga berubah warna.
h. Dicatat perubahan warna sebelum dan sesudah pemanasan.
BAB VI
Pembahasan
*Hasil Pengamatan:
1. Tepung Kanji
Tabung                      Warna Larutan
                           Sebelum         Sesudah
     1.                    Ungu              Biru Tua
     2.                    Ungu        Biru Kehitaman
     3.                    Ungu             Kuning
2. Tepung Terigu
Tabung                       Warna Larutan
                           Sebelum         Sesudah
     1.                    Hitam              Ungu
     2.                    Hitam             Biru Tua
     3.                    Hitam           Putih Keruh
3. Gula Pasir
Tabung                      Warna Larutan
                           Sebelum         Sesudah
     1.                    Jingga             Kuning
     2.                    Jingga     Kuning Kecoklatan
     3.                    Kuning    Kuning Keemasan
*Fungsi Penambahan:
1. Penambahan aquades pada penetapan karbohidrat metode iodin adalah sebagai larutan netral.
2. Penambahan larutan HCl berperan sebagai pemberi suasana asam pada larutan amilum. Pada larutan dengan penambahan HCl menyebabkan terjadinya reaksi antara amilum dengan iod. Reaksi ini membentuk warna biru pada larutan.
3. Fungsi penambahan NaOH adalah untuk memberikan suasana basa pada uji iodin.
4. Uji iodin bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida.
Dari praktikum yang telah dilakukan, terlihat bahwa larutan amilum ditambahkan aquades akan menghasilkan warna cokelat bening, larutan amilum ditambahkan dengan NaOH tidak menghasilkan warna (bening), dan larutan amilum ditambahkan HCl akan menghasilkan warna cokelat keruh.
BAB VII
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan:
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
A. Kandungan karbohidrat pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan melakukan pengujian secara kualitatif metode uji iodin.
B. Prinsip dari penetapan karbohidrat dengan metode uji iodin untuk mengidentifikasi polisakarida. Reagen yang digunakan adalah larutan iodin. Amilum dengan iodin dapat membentuk kompleks bio, amilopektin dengan iodin akan memberi warna merah ungu sedangkan olikogen dan dekstrin akan membentuk warna merah coklat.
2. Saran:
Saran yang dapat praktikan berikan yaitu hendaknya praktikum selanjutnya dapat berjalan lebih efisien lagi serta diusahakan tidak ada kegaduhan ketika proses praktikum berlangsung.
BAB VIII
Daftar Pustaka
* http://www.wahyuni4bregal2.blogspot.in/2014/06/laporan-ipa-di-sd-5-uji-makanan-uji.html?m=1
* http://www.kumalasarieuhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktikum-uji-karbohidrat
* http://www.cangkulmania.blogspot.in/p/uji-iodium.html?m=1





No comments: