Penentuan Sabun dan
Sifat Sabun
BAB I
Tujuan
1. Menunjukkan reaksi penyabunan dan proses pembuatan sabun
di laboratorium.
2. Menunjukkan beberapa sifat sabun berdasarkan percobaan
yang dilakukan
BAB II
Dasar Teori
Reaksi penyabunan
Secara umum sabun dibuat dengan mereaksikan suatu lemak atau
minyak dengan larutan natrium hidroksida pekat. Hasil reaksi (sabun) adalah
suatu senyawa garam natrium dari asam lemak yang digunakan. Proses reaksi ini
disebut penyabunan.
Penyabunan ialah hidrolisis suatu ester dengan basa. Reaksi
ini disebut penyabunan (saponifikasi dari kata sapon, sabun) sebab jenis reaksi
ini digunakan untuk membuat sabun dari lemak.
Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam natrium)
dari asam-asam lemak. Sabun mengandung terutama garam C16 dan C18, namun dapat
juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom lebih rendah.
Kemungkinan sabun ditemukan orang Mesir Kuno beberapa ribu
tahun yang lalu. Pembuatan sabun oleh suku-suku Jerman dilaporkan oleh Julius
Caesar. Teknik pembuatan sabun dilupakan orang dalam Zaman Kegelapan (Dark
Ages), namun ditemukan kembali selama Renaissance. Penggunaan sabun mulai
meluas pada abad ke-18.
Diduga ini sabun dibuat praktis sama dengan teknik yang
digunakan pada zaman lampau. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan
dengan lindi (natrium hidroksida) dan karenanya terhidrolisis menjadi gliserol
dan garam natrium dari asam lemak. Dulu digunakan abu kayu yang mengandung basa
seperti kalium karbonat sebagai pengganti lindi (lye=larutan alkali).
Sekali penyabunan itu lebih lengkap, lapisan air yang
mengandung gliserol dipisahkan, gliserol dimurnikan dengan penyulingan.
Gliserol digunakan sebagai pelembab dalam tembakau, industri farmasi dan
kosmetik. Sifat melembabkan timbul dari gugus-gugus hidroksil yang dapat
berikatan hidrogen dengan air dan mencegah penguapan air itu.
Sabunnya dimurnikan dengan mendidihkannya dalam air bersih
untuk membuang lindi yang berlebih, NaCl dan gliserol. Zat tambahan (adiktif)
seperti batu apung, zat warna dan parfum kemudian ditambahkan. Sabun pada saat
itu dilelehkan dan dituang kedalam suatu cetakan.
Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon
panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofilik
dan larut dalam zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan
larut dalam air. Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara
keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air.
Sifat-sifat sabun antara lain:
1) Dapat mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang
dengan pembilasan.
2) Sabun dapat mengendap dan mudah tersuspensi dalam air
sadah dan meninggalkan residu.
3) Sabun bersifat basa
4) Sabun dengan gugus karboksilatnya surfaktan,
"benzalkonium" klorida (N benzil aluminium klorida) bersifat anti
bakteri.
BAB III
Alat dan Bahan
1) Alat:
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Spatula
d. Batang pengaduk
e. Hot plate
f. Kaca arloji
g. Gelas kimia
h. Bola hisap
i. Pipet ukur 10ml
2) Bahan:
a. Aquades
b. Minyak kelapa
c. Etanol
d. NaOH
e. Kerosin / minyak tanah
f. Indikator PP
g. NaCl pekat
BAB IV
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Sabun
a. Diambil 5ml minyak kelapa dan dimasukkan kedalam cawan
penguapan.
b. Ditambahkan 5ml etanol kedalam cawan yang telah berisi
minyak kelapa.
c. Ditambahkan 3ml larutan NaOH 10M sambil diaduk. Ditutup
cairan dengan kaca arloji.
d. Dipanaskan campuran didalam cawan penguapan.
e. Diteruskan pemanasan hingga tidak berbau alkohol.
f. Didinginkan campuran yang ada didalam cawan penguapan.
g. Diamati apa yang terjadi.
h. Ditambahkan 20ml larutan NaCl pekat ke dalam cawan
penguapan.
i. Diamati apa yang terjadi dan tulis hasil pengamatan.
2. Sifat Sabun
a. Dimasukkan 1ml kerosin(minyak tanah) dan 10ml air dalam
tabung reaksi.
b. Dihomogenkan campuran dan dicatat pengamatan Anda.
c. Dimasukkan sedikit sabun kedalam tabung reaksi yang
berisi kerosin.
d. Dihomogenkan campuran dan dicatat pengamatan Anda.
e. Ditambahkan sedikit campuran jika campuran tidak berubah
dan dihomogenkan lagi.
f. Dicatat pengaruh penambahan sabun pada saat dicampurkan
kerosin.
g. Dilarutkan sedikit sabun kedalam 10ml air panas ke dalam
tabung reaksi yang bersih.
h. Ditambah 8-10 tetes larutan CaCl2.
BAB V
Hasil Pengamatan
A. Pembuatan Sabun
No.
Bahan Hasil Pengamatan
1. Minyak
kelapa+ Tidak berbau alkohol
Etanol+NaOH berwarna keruh
(Dipanaskan)
2. Campuran+
Tidak ada endapan
Pengaduk Minyak menyatu menjadi
(Didinginkan) warna
keruh dan mengental
3. Campuran+ Berbusa dan ada
NaCl endapannya
B. Sifat-sifat Sabun
No. Bahan Hasil Pengamatan
1. Kerosin+air.
Mengendap berwarna
» dikocok putih dan bergelembung
2. Sabun+larutan.
Sabun menggumpal
+kerosin »
Dikocok. dan warna tetap
3. Sabun+air panas.
Sabun mengendap
+CaCl2 » Dikocok.
berubah menjadi
gumpalan berwarna
putih susu
BAB VI
Pembahasan
Sabun yang biasa digunakan sehari-hari dibuat dengan proses
saponifikasi yaitu dengan mereaksikan suatu asam lemak/minyak dengan basa
alkali sehingga terbentuk sabun. Minyak yang digunakan pada percobaan kali ini
yaitu minyak kelapa yang banyak mengandung asam oleat. Sedangkan basa alkali
yang digunakan yaitu NaOH. Alasan memilih NaOH dan minyak kelapa sebagai bahan
baku yaitu karena relatif banyak ditemukan dan harganya ekonomis. Dalam
pembuatan sabun, NaOH dibuat berlebih sehingga semua minyak dalam hal ini
trigliserida bisa semuanya membentuk sabun. Minyak kelapa yang digunakan dalam
percobaan ini adalah sebanyak 5ml, sedangkan NaOH yang digunakan adalah
sebanyak 10M.
BAB VII
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan:
- Sabun yang dibuat dengan reaksi penyabunan (saponifikasi)
antar basa alkali dengan minyak/lemak.
- Produk yang dihasilkan pada saponifikasi adalah sabun
sebagai hasil utama dan gliserol sebagai hasil samping.
- Sabun yang dihasilkan tidak mengandung asam lemak bebas.
2. Saran:
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum proses kimia
terapan kali ini adalah sebaiknya diperiksa atau dicek terlebih dahulu
bahan-bahan yang akan digunakan apakah masih layak pakai atau tidak agar
terjadi kesalahan dalam pembuatan.
BAB VIII
*
http://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/laporan-pembuatan-sabun-saponifikasi/
* http://akhmadazharbasyir.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-kimia-reaksi_23.html
*
http://chemistpt.blogspot.com/2012/10/laporan-lengkap_20.html
No comments:
Post a Comment