Total Pageviews

Tuesday, February 10, 2015

<< Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas




 Penentuan Kandungan Asam Lemak Bebas
BAB I
Tujuan
1) Untuk mengetahui cara pengujian asam lemak bebas pada suatu bahan pangan.
2) Untuk mengetahui kandungan asam lemak bebas yang ada pada suatu bahan pangan.
BAB II
Dasar Teori
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang dikandungnya yaitu asam lemak rantai pendek, rantai sedang, rantai panjang, dan sangat panjang.
Lemak merupakan sekelompok besar molekul asam yang terdiri atas unsur-unsur karbon hidrogen dan oksigen meliputi asam lemak, malam, seterol, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (contohnya A, D, E dan K). Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewan pada suhu ruangan lepas dan wujudnya yang padat atau cair termasuk terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Lemak yang kita kenal dalam bentuk cair termasuk dalam senyawa yang disebut lipida. Lemak dan minyak dalam istilah kimia adalah senyawa triacylgliserol, pemecahan atau hidrolisasi triacylgliserol akan menghasilkan senyawa gliserol dan asam lemak pada lemak, asam lemak sebagian besar adalah asam lemak jenuh. Sedangkan pada minyak sebagian besar adalah asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya dinamakan asam lemak jenuh. Asam lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana sebetulnya dapat diikat tambahan atom hidrogen dinamakan asam lemak tidak jenuh. Lipida hewani terutama mengandung asam lemak jenuh rantai penjang, yaitu asam palmitat dan asam stearat.
Asam lemak omega-3 yang mempunyai arti khusus dalam ilmu gizi adalah alfa asam dokosaheksaenoat. Kekurangan asam lemak esensial adalah menghambat pertumbuhan bayi dan anak-anak, kegagalan reproduksi serta gangguan pada kulit, ginjal dan hati. Kekurangan asam lemak omega-3 menimbulkan gangguan saraf dan penglihatan.
Margarin di Indonesia dibuat dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, melalui proses hidrogenasi hal yang sama dapat dibuat dari minyak-minyak tumbuhan, seperti minyak jagung dan kedelai. Semua minyak itu tidak semuanya lemak tidak jenuh kemudian diubah menjadi lemak jenuh.
BAB III
Alat dan Bahan
- Alat:
1. Erlenmeyer 250ml
2. Buret
3. Klem dan Statif
4. Corong
5. Bulp
6. Pipet volume 50ml
7. Pipet ukur 5ml
8. Pipet tetes
9. Neraca Digital
- Bahan:
1. Sampel minyak (minyak kelapa dan minyak goreng madina)
2. Indikator PP
3. NaOH 0,1 N
4. Alkohol netral
BAB IV
Prosedur Kerja
1. Sampel ditimbang sebanyak 28,2±0,2 gram,
2. Sampel dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambahkan 25ml alkohol netral,
3. Dipanaskan hingga mendidih,
4. Setelah sampel dingin ditambahkan 2 tetes indikator PP dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1N terstandar sampai warna merah jambu tercapai dan tidak hilang selama 30 detik,
5. Diulangi proses titrasi sebanyak 3 kali, mencari rata-rata,
6. Dihitung %FFA yang terdapat dalam minyak kelapa dan minyak goreng madina.
BAB V
Perhitungan
A. Mr Asam palmitat(kelapa)=C15H31COOH
                                                  = 256
B. Mr Asam laurat (madina = C11H23COOH
                                                = 200
Penyelesaian
a) %FFA = (V NaOH x N NaOH x BM as lemak) / (Berat sampel x 10.000) x 100%
               = (6,7 x 0.1 x 256) / (85x10.000) x 100%
               = 0,00020%
b) %FFA = (V NaOH x N NaOH x BM as lemak) / (Berat sampel x 10.000) x 100%
               = (13 x 0,1 x 200) / (28,036 x 10.000) x 100%
               = 0.00092%
BAB VI
Pembahasan
Hasil praktikum yang telah dilakukan menunjukkan adanya berbagai perbedaan kandungan asam lemak bebas pada bahan yang dijadikan sampel. Adapun bahan yang dijadikan sampel yaitu minyak goreng madina dan minyak kelapa murni. Kadar asam lemak bebas yang diperoleh setelah ditetesi indikator PP maka diperoleh kadar FFA minyak goreng madina dan minyak kelapa murni sebesar 0,00092% dan 0,00020%.
BAB VII
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari Praktikum Analisa Asam Lemak Bebas adalah sbb:
- Pengujian asam lemak bebas pada suatu bahan pangan dapat dilakukan dengan metode pemanasan kemudian dititrasi lalu menghitung jumlah kandungan asam lemak bebas bahan angan tersebut.
- Kandungan atau kadar asam lemak bebas pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan rumus yaitu:
%FFA = (V NaOH x N NaOH x BM as lemak) / (Berat sampel x 10.000) x 100%
2. Saran
Saran yang dapat praktikan berikan untuk Praktikum Proses Kimia Terapan yaitu hendaknya praktek selanjutnya dapat berlangsung lebih efisien lagi.
BAB VIII
Daftar Pustaka
- Anna Poedjiadi: 2005, tentang asam lemak
- Sunita Almatsier: 2004, tentang asam lemak omega-3
- http://www.mjamal.blogspot.com/2009/01/biokimia/lipida.html

No comments: