Materi
Bahasa Indonesia
Oleh: Bapak Rismanto Jiman,S.pd
Tanggal: 09 Februari 2015
Tujuan umum bahasa Indonesia
dijadikan mata kuliah adalah agar para mahasiswa memiliki sikap bahasa yang
positif.
Tujuan khusus nya agar terampil
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bahasa yang baik harus sesuai
dengan situasi dan kondisi, serta prokem(bahasa gaul). Sedangkan bahasa yang
benar harus sesuai dengan EYD.
Tujuan jangka pendek dan menengah
1) Mampu menyusun sebuah karya
ilmiah sederhana,
2) Melakukan tugas dari
dosen-dosen lain.
Tujuan jangka panjang
1) Mampu menyusun skripsi sebagai
syarat mengikuti ujian sarjana,
2) Terampil menysun kertas kerja,
laporan penelitian dan karya ilmiah lainnya.
Cikal bakal dipergunakannya bahasa
Indonesia dimulai dari bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh berbagai bahasa lain
seperti: bahasa Sansekerta, bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Inggris, bahasa
asing lainnya serta bahasa daerah.
Kemudian pada tanggal 28 Oktober
1928 (hari Sumpah Pemuda), secara politis bahasa Indonesia dijadikan bahasa
persatuan dan bahasa nasional.
Lalu, pada tanggal 18 Agustus 1945
secara yuridis dalam UUD 45 Pasal 36, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara
dan bahasa resmi bagi negara Indonesia.
Mengapa Bahasa Melayu?
1. Merupakan lingua franca di
Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana.
3. Suku-suku di Indonesia dengan
suka rela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional.
4. Mempunyai kesanggupan untuk dipakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
Satuan bahasa dimulai dari
ABJAD -> suku kata -> kata
->klausa -> kalimat -> paragraf
Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia
Tujuan Pembelajaran:
1. Pentingnya Bahasa
- Ikrar Sumpah Pemuda: kami putra
dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
- UUD 1945 Pasal 36: bahasa negara
ialah bahasa Indonesia
2. Fungsi bahasa bagi setiap orang
- sebagai alat/media komunikasi
- sebagai alat untuk ekspresi diri
- sebagai alat integrasi dan
adaptasi sosial
- sebagai alat kontrol sosial
(Keraf 1997: 3-6)
3. Fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional
- lambang kebanggaan nasional
- lambang identitas nasional
- alat pemersatu masyarakat yang
berbeda latar budayanya
- alat perhubungan antabudaya dan
antardaerah
4. Fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara
- bahasa resmi kenegaraan
- bahasa pengantar resmi di
lembaga-lembaga pendidikan
- bahasa resmi untuk kepentingan
perencananan dan pelaksanaan pembangunan
- bahasa resmi dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan IPTEK
Ragam Bahasa
Berdasarkan cara berkomunikasi
terdiri dari ragam lisan dan ragam tulis.
Berdasarkan cara pandang penutur
terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi, ragam tidak resmi.
Berdasarkan topik pembicaraan
terdiri dari ragam politik, ragam hukum, ragam bisnis, ragam sastra, dan
lain-lain.
Contoh perbedaan ragam bahasa
Ragam Lisan: Sudah saya baca buku
itu
Ragam Tulis: Saya sudah membaca
buku itu
Ragam Dialek: Gue udah baca buku itu
Ragam Terpelajar: Saya sudah
membaca buku itu
Ragam Resmi: Saya sudah membaca
buku itu
Ragam Tak Resmi: Saya sudah baca
buku itu
Contoh Ragam
Non Ilmu (non ilmiah) Ilmu (Ilmiah)
Melihat Mengobservasi
Ayan Epilepsi
Menanyai Menginterogasi
Potongan Rabat
Jalan Cerita Alur
Macam-macam Intonasi:
- intonasi rendah, digunakan untuk
kalimat langsung, menggunakan tanda petik ("")
- intonasi tinggi, digunakan untuk
kalimat tanya dan perintah, menggunakan tanda seru (!) dan tanda tanya (?)
- intonasi datar, digunakan untuk
kalimat berita, menggunakan tanda titik (.)
Oleh: Ibu Philipiany Awinda Sajing,S.Pd
Tanggal: 16 Februari 2015
Perbedaan ragam lisan dan
ragam tulis
* Ragam Lisan
- menghendaki adanya lawan bicara
- lebih banyak dengan gerak dan
mimik
- sangat terikat pada situasi,
kondisi, ruang, dan waktu
- dipengaruhi oleh tinggi rendah
dan panjang pendeknya suara
* Ragam Tulis
- tidak menghendaki adanya lawan
bicara
- unsur SPOK harus dinyatakan
secara eksplisit
- tidak terikat pada situasi,
kondisi, ruang, dan waktu
- dipengaruhi oleh lengkap
tidaknya tanda baca
* Komunikasi Lisan
Keunggulan
- cepat
- tanpa alat bantu
- dapat langsung dikoreksi
- dibantu dengan gerak dan mimik
Kelemahan
- tidak mempunyai bukti nyata
- dasar hukumnya lemah
- sulit disajikan secara matang
dan bersih
- mudah dimanipulasi
* Komunikasi Tulis
Keunggulan
- mempunyai bukti nyata
- dasar hukumnya kuat
- dapat disajikan secara matang
dan bersih
- lebih sullt dimanipulasi
Kelemahan
- lambat
- memakai alat bantu
- tidak dapat langsung dikoreksi
- tidak dapat dibantu dengan gerak
dan mimik
Bahasa dikatakan sudah baik apabila
dapat dimengerti dan ragamnya harus sesuai dengan situasi pada saat bahasa itu
digunakan.
Bahasa yang benar adalah bahasa
yang sesuai dengan kaidah (bahasa baku).
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan adalah seperangkat
aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan dan penggabungannya dalam
suatu bahasa.
Sejarah perubahannya:
1) Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan
Balai Pustaka (1901)
2) Ejaan Soewandi atau Ejaan
Repoeblik (19 Maret 1947)
3) EYD (17 Agustus 1972),
diresmikan oleh Presiden RI
Abjad bahasa Indonesia menggunakan
26 huruf. 5 huruf vocal (a, I, u, e, o) , 4 huruf diagraf ( kh, ng, sy dan ny).
Ruang lingkup EYD
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca
Senin, 23 Februari 2015
Penulisan daftar pustaka yang
benar
Urutannya; Nama penulis, Tahun
penerbit, Judul buku, Kota penerbit, Penerbit buku.
Contoh:
Keraf, Gorys.1998.Diksi Gaya Bahasa.Jakarta:Gramedia
Syarat ketepatan pemilihan kata:
- Dapat membedakan antara
denotasi(makna sebenarnya) dan konotasi(makna kiasan).
Contoh:
1. Bunga Edelwise hanya
tumbuh ditempat yang tinggi.
2. Jika bunga bank tinggi,
orang enggan mengambil kredit bank.
- Dapat membedakan kata-kata yang
hampir bersinonim.
Contoh:
1. Lagu Menjaring Matahari digubah
oleh Ebiet G. Ade
2. Sebaiknya sampah diubah
menjadi pupuk
- Dapat membedakan kata-kata yang
hampir mirip dalam ejaan.
Contoh:
1. Sebaiknya KPK lebih intensif
lagi memeriksa pejabat
2. Pegawai negeri mendapatkan dana
insentif setiap bulan
- Dapat memahami dengan tepat
makna kata-kata abstrak.
Senin, 16 Maret 2015
Topik, berarti pokok pembicaraan
atau pokok permasalahan dan merupakan jawaban atas pernyataan.
Judul karangan pada umumnya adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik.
Topik dan judul sama-sama dapat
menjadi judul karangan.
Pembatasan topik:
• Dilakukan dengan cara memecah
pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian yang makin kecil.
• Menuliskan pokok umum dan
membuat daftar aspek apa saja dari pokok itu secara berurutan ke bawah.
• Mengajukan 5 pertanyaan: apa,
siapa, dimana, kapan dan bagaimana
TEMA
• Pokok pemikiran tertentu yang
akan disampaikan oleh penulis dalam karangannnya.
• Pengungkapan maksud dan tujuan
• Sebaiknya tema tetap dirumuskan
secara eksplisit dalam bentuk kalimat yang panjang lebar agar memudahkan
penulis.
Kerangka karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis
dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur, dan teratur.
Kerangka (Outline) Karangan:
• Rencana teratut dalam pembagian
dan penyusunan gagasan.
• Sebagai alat yang mengatur
hubungan diantara gagasan-gagasan yang ada.
• Mengandung rencana kerja, bagaiamana
menyusun karangan.
• Terdapat strategi penempatan ide
dan gagasan
Manfaatnya:
• Untuk menyusun karangan secara
teratur
• Mempermudah pembahasan tulisan
• Menghindari isi tulisan keluar
dari tujuan awal
• Menghindari penggarapan sebuah
topik sampai dua kali atau lebih.
Gabungan angka dan huruf
I...........................
A..........................
1..........................
a.........................
1).........................
a).......................
Dst.
Angka arab (digit)
1.........................
1.1......................
1.1.1...................
1.1.2...................
2........................
2.1......................
Dst.
Senin, 30 Maret 2015
Karya Ilmiah sebuah tulisan yang
berisi suatu permasalahan yang diungkapkan dengan metode ilmiah. Penggungkapan
permasalahannya atas dasar fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional
dan personal dan disusun secara sistematis dan logis.
Karya Ilmiah -----> Fakta
V
Hipotesis
V
Dugaan sementara
Ciri Karya Ilmiah:
1. Mengungkapkan masalah dan
pemecahannya secara ilmiah
2. Pengungkapan pendapat didukung
oleh fakta
3. Bersifat tetap, lengkap dan
benar
4. Pengembangannya secara
sistematis dan logis
5. Bersifat tidak memihak dan
tidak emosional
Jenis Karya Ilmiah:
1. Laporan
2. Makalah atau pape
Sebelum skripsi biasanya ada TA /
Tugas Akhir terlebih dahulu, yang terdiri dari:
1) Laporan PKL
2) Penggabungan antara PKL dan
semi skripsi
3. Skripsi (S1)
4. Tesis (S2)
5. Disertasi (S3)
Komponen Skripsi, Tesis, dan
Disertasi
A. Bagian Awal
1. Halaman sampul/judul
2. Halaman pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel (jika ada)
6. Daftar Gambar (jika ada)
7. Abstrak
B. Bagian pokok/utama
1. Pendahuluan (latar belakang
permasalahan) terdiri dari:
- latar belakang
- rumusan masalah
- tujuan
2. Kerangka teoritik dan pengajuan
hipotesis
3. Metode penelitian
4. Hasil penelitian, Penyajian
hipotesis dsn pembahasan
5. Simpulan, implikasi dan saran.
C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka (kepustakaan)
2. Lampiran-lampiran
Komponen makalah
A. Bagian awal
1. Judul makalah
2. Pendahuluan
- latar belakang
- rumusan masalah
- tujuan
3. Kerangka teoritik/berfikir
4. Pengkajian dan pemecahan
masalah
5. Simpulan dan saran
C. Bagian akhir
1. Buku rujukan (sumber)
2. Lampiran (jika perlu)
Teknik penulisan karya ilmiah
Yang perlu diperhatikan:
- penggunaan kertas
- teknik pengetikan
- sistematika penomoran
- penulisan sumber referensi atau
kutipan
- penulisan daftar pustaka
Sebelum laporan ilmiah ditulis
lengkap, para peneliti diharuskan mengumpullkan laporan dalam bentuk draf.
Setelah draf selesai, maka peneliti harus mempresentasikan hasil penelitiannya
di depan Dewan Reviewer. Setelah presentasi selesai, peneliti diwajibkan
menyerahkan laporan ilmiah yang telah direvisi.
Ringkasan atau bagian dari laporan
penelitian disebut jurnal / artikel ilmiah
No comments:
Post a Comment