Total Pageviews

Monday, March 2, 2015

=> Materi K3 AK Paser TKA


Materi K3 oleh Ibu Yuli Yana,S.Pd
Kamis, 12 Februari 2015
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris: safety, keadaan terbebasnya seseorang darI peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka (near-miss).
Jadi, pada hakekatnya keselamatan suatu keilmuan maupun yang mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan keselamatan.
Unsur - unsur penunjangnya:
- Adanya unsur-unsur K3
- Adanya kesadaran
- Teliti dalam bekerja
- Melaksanakan prosedur kerja
Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja.

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris: health, terbebasnya seseorang dari penyakit atau sehat secara fisik, mental, dan juga sehat secara sosial.
4 Aspek kesehatan:
1. Kesehatan fisik
2. Kesehatan mental (jiwa), mencakup 3 komponen yakni pikiran, emosional, dan spiritual
3. Kesehatan sosial
4. Kesehatan ekonomi
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerja dan lingkungan kerja.
Menurut KBBI: suatu kondisi kerja yang terbebas dari ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda serta gangguan lingkungan.
Kamis, 26 Februari 2015
Sejarah K3
- Zaman Prasejarah
Dibuat kapak yang ukuran pegangannya dibuat lebih ringan agar lebih memudahkan pekerja.
- Zaman Babylonia
Dibuat sarung kapak untuk melinndungi tangan para pekerja
- Zaman Mesir Kuno
Mulai ada tabib dalam proses konstruksi untuk mengobati pekerja
- Zaman Yunani Kuno
Hippocratis menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya. Tetanus berasal dari bahasa Yunani tetanos, teinen yang berarti menegang.
- Zaman Romawi
Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan kimia yang beracun.
- Abad Pertengahan
Sudah diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan. Masyarakat pekerja sudah mengenal akan bahaya vapour di lingkungan kerja.
- Awal Abad ke-16
Tokoh terkenal adalah Philipus Auredus Theoprastus Bombastus Van Homeinheim. Pada era ini seorang ahli bernama Agricola dalam bukunya De Re Metallica
- Awal Abad ke-18
Pada masa ini, ada seorang ahlli bernama Bernardino Romazzini (1664-1714) dari Universitas Modena di Italia dalam bukunya yang terkenal Discourse on the diseases of Workers
- Era Revolusi Industri
* Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin
* Penggunaan mesin-mesin yang menggantikan manusia
* Berkembangnya industri yang ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru
* Mulai muncul penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penggunaan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
- Era Industrialisasi
Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices, dan interlock serta alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang.
                               
Materi K3 oleh bapak Rustam Thamrin,S.Km
Kamis, 5 Maret 2015
Prinsip K3
1. Setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan selamat.
2. Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
Oleh karena itu, kecelakaan kerja harus diminimalkan atau dihilangkan (zero acciedent).
Sebab (Penyebab Dasar):
- Tindakan Tidak Aman (88%)
Misalnya: tindakan atau perbuatan manusia, tidak menggunakan APD, tidak mengikuti prosedur, SOP (standar operational procedure).
- Kondisi Tidak Aman (10%)
Misalnya: lantai licin, penerangan kurang, bising, dll.
- Nasib (2%)
Teori Domino menyatakan bahwa kecelakaan kerja terjadi karena saling berhubungan.
1. Kurangnya pengawasan
2. Faktor pekerjaan, pribadi
3. Keadaan yang tidak standar
4. Terjadi insiden
5. Cedera dan rusak
6. Kerugian: secara materi, psikis dan sosial
Beberapa faktor lainnya:
Fisik -> getaran, kebisingan, suhu, penerangan
Biologi -> Bakteri, virus
Kimiawi -> zat asam dsb
Langkah Pengendalian Sumber Bahaya
1. Eliminasi atau meniadakan potensi bahaya
2. Mengurangi sumber bahaya
3. Menutup sumber bahaya
4. Memindahkan pekerja dari sumber bahaya
5. Mengurangi paparan pekerja dari sumber bahaya
6. Penggunaan alat perlindungan diri
Dari 1-6 merupakan pengendalian permanen, dari 6-1 merupakan pengendalian sementara.
Bahaya paparan melalui hirupan udara:
1. Terjadi tanpa disadari
2. Dapat menghambat proses pernafasan
3. Langsung menyentuh organ vital yaitu paru-paru.
Bahaya paparan melalui kulit:
Radang kulit, alergi, luka bakar (iritasi), kelarutan (misal: pelarut-pelarut organik) terhadap lemak membuat bahan kimia dapat terserap kedalam kulit.
Bahaya paparan melalui mulut: bahaya tertelan
Antisipasi:
- jangan makan dan minum di lab
- berusaha untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dari bahan kimia setelah praktek
APD (Alat Perlindungan Diri) : Serangkaian peralatan yang harus digunakan pada saat bekerja demi terjaminnya keselamatan dan kesehatan pekerja, atau peralatan yang digunakan untuk menghindari dari berbagai bahaya. Contoh: pelindung mata, alat bantu pernafasan, sarung tangan, dll.
Sumber-sumber kebakaran:
a. Kesalahan peralatan
b. Kesalahan manusia
c. Kejadian-kejadian yang tak terduga



Sabtu, 18 April 2015
Arti lambang K3
Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau diatas warna dasar putih
Palang: bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)
Roda gigi: bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
Warna putih: bersih dan suci
Warna hijau: selamat, sehat dan sejahtera
Sebelas gigi roda: sebelas bab dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang menyebabkan hampir celaka (near-miss). Accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang berakibat celaka.
Teori yang menjelaskan tentang terjadinya api (segitiga api) terdiri dari: oxygen, fuel, heat.
API adalah peristiwa oksidasi yang cepat yang mengeluarkan panas dan cahaya.
Bahan gas + oksigen ------> asap dan gas + panas + nyala
Metode memadamkan kebakaran:
1. Cooling
2. Smothering
3. Starvation
4. Breaking chain chemical
Langkah-langkah pengendalian sumber bahaya
1. Dieliminir
2. Disubstitusi
3. Dikendalikan dengan sistem
4. Menggunakan APD

K3 Listrik
Dasar Hukum: PUIL 2000 Terbaru
Tujuan:
1. Menjamin pemasangan instalasi listrik sesuai dengan standar keselamatan
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya
3. Mencegah terjadinya:
- bahaya sentuhan langsung
- bahaya sentuhan tidak langsung
- bahaya kebakaran
Ruang lingkup: Pasal 2 ayat (2) huruf q yaitu Setiap tempat dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, dialirkan, dan digunakan.
Menurut PUIL, listrik yang berbahaya melebihi dari 25 volts ditempat yang lembab atau 50 volts ditempat yang normal. 
Bahaya-bahaya listrik:
1. Jaringan kabel listrik
2. Perkakas listrik
3. Perlengkapan listrik
4. Peralatan yang digerakkan oleh tenaga listrik
5. Lightning, kilat, petir

P3K (First Aid) adalah TINDAKAN AWAL yang diberikan kepada korban cedera maupun penyakit mendadak sebelum datangnya ambulance, dokter, atau petugas lain yang terkait.
Tujuannya:
1. Menyelamatakan jiwa
2. Membatasi akibat kecelakaan
3. Mencegah menburuknya keadaan
Anatomi dan Fisiologi
Tujuannya: mengerti fungsi otak, jantung dan paru. Berhentinya fungsi salah satu organ, akan menyebabkan kematian.
Otak merupakan pusat koordinasi/kendali aktifitas seluruh organ, termasuk mengendalikan kerja jantung dan paru.
Paru-paru saat inspirasi (menarik nafas), menghirup 21% oksigen. Sedangkan saat ekspirasi (menghembuskan nafas), menghembuskan karbondioksida dan 16% oksigen yang cukup untuik menyadarkan sesorang ketika diberikan nafas buatan.
Clinical Death (mati klinis):
- tidak benafas
- jantung tidak berdenyut
Biological Death (mati biologis): sel otak mati
Bantian Hidup Dasar adalah usaha untuk mempertahankan dan mengembalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital (jantung, paru, dan otak).
Dalam keadaan darurat:
- jangan panik dan tetap tenang
- lakukan DRABC
Danger: meminimalkan bahaya bagi diri sendiri / teman / korban
Response: memeriksa kesadaran
Airway: membersihkan dan membuka jalan nafas
Breathing: memeriksa nafas normal korban
Circulation: mengalirkan kembali darah ke otak dan otot jantung dangan melakukan CPR / RJP (Resusitasi Jantung Paru).

No comments: