Materi
K3 oleh Ibu Yuli Yana,S.Pd
Kamis, 12 Februari 2015
Pengertian keselamatan dan
kesehatan kerja
Keselamatan berasal dari bahasa
Inggris: safety, keadaan terbebasnya seseorang darI peristiwa celaka (accident)
atau nyaris celaka (near-miss).
Jadi, pada hakekatnya keselamatan
suatu keilmuan maupun yang mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan keselamatan.
Unsur - unsur penunjangnya:
- Adanya unsur-unsur K3
- Adanya kesadaran
- Teliti dalam bekerja
- Melaksanakan prosedur kerja
Faktor keselamatan kerja menjadi
penting karena sangat terkait dengan kinerja.
Kesehatan berasal dari bahasa
Inggris: health, terbebasnya seseorang dari penyakit atau sehat secara fisik,
mental, dan juga sehat secara sosial.
4 Aspek kesehatan:
1. Kesehatan fisik
2. Kesehatan mental (jiwa),
mencakup 3 komponen yakni pikiran, emosional, dan spiritual
3. Kesehatan sosial
4. Kesehatan ekonomi
Kesehatan kerja adalah suatu
kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani maupun sosial, dengan usaha
pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pekerja dan lingkungan kerja.
Menurut KBBI: suatu kondisi kerja
yang terbebas dari ancaman bahaya yang mengganggu proses aktivitas dan
mengakibatkan terjadinya cedera, penyakit, kerusakan harta benda serta gangguan
lingkungan.
Kamis, 26 Februari 2015
Sejarah K3
- Zaman Prasejarah
Dibuat kapak yang ukuran
pegangannya dibuat lebih ringan agar lebih memudahkan pekerja.
- Zaman Babylonia
Dibuat sarung kapak untuk
melinndungi tangan para pekerja
- Zaman Mesir Kuno
Mulai ada tabib dalam proses
konstruksi untuk mengobati pekerja
- Zaman Yunani Kuno
Hippocratis menemukan adanya penyakit
tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya. Tetanus berasal dari bahasa Yunani
tetanos, teinen yang berarti menegang.
- Zaman Romawi
Lecretius, Martial, dan Vritivius
mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan
bahan-bahan kimia yang beracun.
- Abad Pertengahan
Sudah diberlakukan pembayaran
terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan. Masyarakat pekerja sudah mengenal
akan bahaya vapour di lingkungan kerja.
- Awal Abad ke-16
Tokoh terkenal adalah Philipus
Auredus Theoprastus Bombastus Van Homeinheim. Pada era ini seorang ahli bernama
Agricola dalam bukunya De Re Metallica
- Awal Abad ke-18
Pada masa ini, ada seorang ahlli
bernama Bernardino Romazzini (1664-1714) dari Universitas Modena di Italia
dalam bukunya yang terkenal Discourse on the diseases of Workers
- Era Revolusi Industri
* Penggantian tenaga hewan dengan
mesin-mesin
* Penggunaan mesin-mesin yang
menggantikan manusia
* Berkembangnya industri yang
ditopang oleh penggunaan mesin-mesin baru
* Mulai muncul penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan penggunaan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.
- Era Industrialisasi
Perkembangan pembuatan alat
pelindung diri, safety devices, dan interlock serta alat-alat pengaman lainnya
juga turut berkembang.
Materi K3 oleh bapak Rustam
Thamrin,S.Km
Kamis, 5 Maret 2015
Prinsip K3
1. Setiap pekerjaan dapat
dilakukan dengan selamat.
2. Setiap kecelakaan pasti ada
sebabnya.
Oleh karena itu, kecelakaan kerja
harus diminimalkan atau dihilangkan (zero acciedent).
Sebab (Penyebab Dasar):
- Tindakan Tidak Aman (88%)
Misalnya: tindakan atau perbuatan
manusia, tidak menggunakan APD, tidak mengikuti prosedur, SOP (standar
operational procedure).
- Kondisi Tidak Aman (10%)
Misalnya: lantai licin, penerangan
kurang, bising, dll.
- Nasib (2%)
Teori Domino menyatakan bahwa
kecelakaan kerja terjadi karena saling berhubungan.
1. Kurangnya pengawasan
2. Faktor pekerjaan, pribadi
3. Keadaan yang tidak standar
4. Terjadi insiden
5. Cedera dan rusak
6. Kerugian: secara materi, psikis
dan sosial
Beberapa faktor lainnya:
Fisik -> getaran, kebisingan,
suhu, penerangan
Biologi -> Bakteri, virus
Kimiawi -> zat asam dsb
Langkah Pengendalian Sumber Bahaya
1. Eliminasi atau meniadakan
potensi bahaya
2. Mengurangi sumber bahaya
3. Menutup sumber bahaya
4. Memindahkan pekerja dari sumber
bahaya
5. Mengurangi paparan pekerja dari
sumber bahaya
6. Penggunaan alat perlindungan
diri
Dari 1-6 merupakan pengendalian
permanen, dari 6-1 merupakan pengendalian sementara.
Bahaya paparan melalui hirupan
udara:
1. Terjadi tanpa disadari
2. Dapat menghambat proses
pernafasan
3. Langsung menyentuh organ vital
yaitu paru-paru.
Bahaya paparan melalui kulit:
Radang kulit, alergi, luka bakar
(iritasi), kelarutan (misal: pelarut-pelarut organik) terhadap lemak membuat
bahan kimia dapat terserap kedalam kulit.
Bahaya paparan melalui mulut:
bahaya tertelan
Antisipasi:
- jangan makan dan minum di lab
- berusaha untuk selalu menjaga
kebersihan tubuh dari bahan kimia setelah praktek
APD (Alat Perlindungan Diri) :
Serangkaian peralatan yang harus digunakan pada saat bekerja demi terjaminnya
keselamatan dan kesehatan pekerja, atau peralatan yang digunakan untuk
menghindari dari berbagai bahaya. Contoh: pelindung mata, alat bantu
pernafasan, sarung tangan, dll.
Sumber-sumber kebakaran:
a. Kesalahan peralatan
b. Kesalahan manusia
c. Kejadian-kejadian yang tak
terduga
Sabtu, 18 April 2015
Arti lambang K3
Bentuk lambang K3: palang
dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau diatas warna dasar putih
Palang: bebas dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (PAK)
Roda gigi: bekerja dengan
kesegaran jasmani dan rohani
Warna putih: bersih dan suci
Warna hijau: selamat, sehat dan
sejahtera
Sebelas gigi roda: sebelas bab
dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
menyebabkan hampir celaka (near-miss). Accident adalah suatu kejadian yang
tidak diinginkan yang berakibat celaka.
Teori yang menjelaskan tentang terjadinya api (segitiga api)
terdiri dari: oxygen, fuel, heat.
API adalah peristiwa oksidasi yang cepat yang mengeluarkan
panas dan cahaya.
Bahan gas + oksigen ------> asap dan gas + panas + nyala
Metode memadamkan kebakaran:
1. Cooling
2. Smothering
3. Starvation
4. Breaking chain chemical
Langkah-langkah pengendalian sumber bahaya
1. Dieliminir
2. Disubstitusi
3. Dikendalikan dengan sistem
4. Menggunakan APD
K3 Listrik
Dasar Hukum: PUIL 2000 Terbaru
Tujuan:
1. Menjamin pemasangan instalasi listrik sesuai dengan
standar keselamatan
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan
penggunaannya
3. Mencegah terjadinya:
- bahaya sentuhan langsung
- bahaya sentuhan tidak langsung
- bahaya kebakaran
Ruang lingkup: Pasal 2 ayat (2) huruf q yaitu Setiap tempat
dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, dibagi-bagikan, dialirkan, dan
digunakan.
Menurut PUIL, listrik yang berbahaya melebihi dari 25 volts
ditempat yang lembab atau 50 volts ditempat yang normal.
Bahaya-bahaya listrik:
1. Jaringan kabel listrik
2. Perkakas listrik
3. Perlengkapan listrik
4. Peralatan yang digerakkan oleh tenaga listrik
5. Lightning, kilat, petir
P3K (First Aid) adalah TINDAKAN AWAL yang diberikan kepada
korban cedera maupun penyakit mendadak sebelum datangnya ambulance, dokter,
atau petugas lain yang terkait.
Tujuannya:
1. Menyelamatakan jiwa
2. Membatasi akibat kecelakaan
3. Mencegah menburuknya keadaan
Anatomi dan Fisiologi
Tujuannya: mengerti fungsi otak, jantung dan paru.
Berhentinya fungsi salah satu organ, akan menyebabkan kematian.
Otak merupakan pusat koordinasi/kendali aktifitas seluruh
organ, termasuk mengendalikan kerja jantung dan paru.
Paru-paru saat inspirasi (menarik nafas), menghirup 21%
oksigen. Sedangkan saat ekspirasi (menghembuskan nafas), menghembuskan
karbondioksida dan 16% oksigen yang cukup untuik menyadarkan sesorang ketika
diberikan nafas buatan.
Clinical Death (mati klinis):
- tidak benafas
- jantung tidak berdenyut
Biological Death (mati biologis): sel otak mati
Bantian Hidup Dasar adalah usaha untuk mempertahankan dan
mengembalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital (jantung, paru, dan otak).
Dalam keadaan darurat:
- jangan panik dan tetap tenang
- lakukan DRABC
Danger: meminimalkan bahaya bagi diri sendiri / teman /
korban
Response: memeriksa kesadaran
Airway: membersihkan dan membuka jalan nafas
Breathing: memeriksa nafas normal korban
Circulation: mengalirkan
kembali darah ke otak dan otot jantung dangan melakukan CPR / RJP (Resusitasi
Jantung Paru).
No comments:
Post a Comment