Total Pageviews

Monday, November 23, 2015

Pengukuran Konsentrasi Ion Hidrogen (Pengukuran pH)



Pengukuran Konsentrasi Ion Hidrogen (Pengukuran pH)
I. Tujuan Percobaan
1.     Menentukan linieritas dan histerisis dari pH meter dan elektroda gelas
2.     Menghitung standar deviasi dari pH meter dan elektroda gelas
3.     Menghitung ketepatan dan ketelitian pengukuran pH dari pH meter dan elektroda gelas yang digunakan
4.     Menentukan waktu pembacaan pH yang tepat
II. Dasar Teori
pH adalah angka yang menunjukan derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan. Pengukuran pH dapat dilakukan beberapa cara antara lain menggunakan kertas, zat warna dan yang saat ini umum digunakan adalah pH meter. pH meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang sangat tinggi. pH meter ini terdiri dari alat ukur dan sensornya yakni elektroda gelas. Sensor berfungsi mendeteksi jumlah konsentrasi ion hydrogen, yang kemudian dinyatakan dalam bentuk beda potensial sedangkan pH meter mengubahnya dalam satuan pH. Untuk mengetahui benar tidaknya pengukuran pH, kita perlu mengetahui ketelitian dan ketepatan alat ukur serta sensor dari pH. Saat ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau kertas, tetapi sudah menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan potensial berkaitan dengan konsentrasi ion hydrogen. Hubungan tersebut dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
E = Ea  +  0,000198 T (pH –pHr)
Dimana :
pHr = pH larutan yang terdapat didalam elektroda
E    = potensial dari elektroda gelas tersebut
Ea    = potensial asimetris (potensial pada kedua permukaan gelas luar dan dalam)
pH   = pH larutan uji/sampel
T      = Suhu larutan uji/sampel dalam satuan Kelvin
Dari rumus tersebut diketahui bahwa pengukuran dibawah 2,0 atau diatas 12,0 menghasilkan penyimpangan pengukuran pH sebesar + 0,01 satuan pH suhu larutan diketahui + 2,0oC.
Besarnya kesalahan instrumen berpengaruh terhadap penentuan konsentrasi ion hydrogen dalam hal ini sebagai pH. Kesalahan ini harus kurang dari 1%. Elektroda yang baik akan menghasilkan lebih kurang 60 mV untuk setiap perubahan 1 (satu) satuan pH. Jadi potensial (tegangan) elektroda sebesar + 300 mV akan menyebabkan akan menyebabkan alat ukur membaca sebagai pH = 2,0 , karena pada pH = 7, potensial yang terukur adalah 0 volt.

III. Alat dan Bahan           
3.1 Alat
3.1.1 pH meter 1 buah
3.1.2 Gelas kimia 1 buah
3.1.3 Botol semprot 1 buah
3.2 Bahan
3.2.1 Aquades
3.2.2 Sampel air keran
3.2.3 Larutan buffer pH 9

IV. Prosedur Kerja
4.1 Kalibrasi pH meter
4.1.1 Diukur suhu larutan yang akan diukur/suhu ruang
4.1.2 Dinyalakan pH meter
4.1.3 Dibilas dan dikeringkan elektroda gelas
4.1.4 Dicelupkan pada larutan buffer pH 7
4.1.5 Diangkat dan dibilas serta dikeringkan elektroda gelas
4.2 Pengukuran pH
4.2.1 Diukur pH dari kelima larutan sampel secara berurutan dari terendah hingga tertinggi
4.2.2 Diukur pH dari kelima larutan sampel secara berurutan dari tertinggi hingga terendah
4.2.3 Divariasikan waktu pengamatan yakni t=15 dan 30 s
V. Data Pengamatan dan Perhitungan
5.1 Tabel Pengamatan
5.1.1 Data pengukuran pH mulai dari terendah hingga tertinggi (pH Naik)
pH Larutan
Suhu (°C)
t = 15 detik
t = 30 detik
9,30
29,3
9,01
9,0
9,34
31,3
9,31
9,12
9,53
32
9,23
8,94
9,62
29,7
9,03
8,09
9,96
30
9,35
9,12

5.1.2 Data pengukuran pH mulai dari tertinggi hingga terendah (pH Turun)
pH Larutan
Suhu (°C)
t = 15 detik
t = 30 detik
10,13
32,6
9,10
8,93
9,91
31,4
9,23
8,94
9,86
30,25
9,27
9,02
9,69
32,1
9,08
8,85
9,54
31,8
9,35
9,25

1.  Grafik
Berikut merupakan grafik antara pH yang terukur terhadap pH larutan pada setiap waktu
Grafik pengukuran pH naik dan turun pada t= 15 detik

Grafik pengukuran pH naik dan turun pada t= 30 detik

2.       Perhitungan
Perhitungan pada pH = 9 untuk pengukuran naik dan turun
1.      Standar Deviasi
                 = 45,73 / 5 = 9,146

y
ȳy
y-y
(y-y)2
9,01
9,146
-0,136
0,0184
9,35
9,146
0,204
0,0416
9,01
9,146
-0,136
0,0184
9,35
9,146
0,204
0,0416
9,01
9,146
-0,136
0,0184
  Σ(y-y)2
0,692

Standar Deviasi
Sy =   Σ(y-y)2
             N - 1
      =  √ 0,692 / 4 = 0,415
2. Ketelitian Pengukuran pH
Ketelitian = +- sy / y
                       = +- 0,415 /  9,146
                      = +- 0,0453

VI. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan pengukuran pH pada kelima sampel pada pH yang berbeda-beda. Kelima larutan tersebut adalah sampel air keran. Sebelum pH meter digunakan untuk pengukuran pH larutan, pH meter dikalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi adalah suatu keadaan dimana suatu masukan dipertahankan pada nilai tetap, dimana masukan tersebut dianggap sebagai standar. pH meter dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 9. 
Pengukuran pH dilakukan berurutan dari kelima larutan sampel dari yang memiliki pH terendah hingga tertinggi (pH naik), kemudian dilakukan pengukuran ulang pH dari larutan yang memiliki pH tertinggi hingga terendah (pH turun) secara berurutan. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui reversibilitas dari pHmeter sebagai alat pengukur pH, sehingga dari percobaan ini dapat diketahui kemampuan pH meter untuk mengukur kembali pH suatu larutan walaupun telah diselingi pengukuran larutan yang berbeda pH.  Pada saat pengukuran pH dan kalibrasi pHmeter, elektroda pH meter harus tercelup seluruhnya ke dalam larutan yang akan diukur pHnya, hal ini dimaksudkan agar elektroda mengukur pH larutan secara benar, apabila tidak tercelup seluruhnya kemungkinan sensor elektroda tidak akan mengukur pH larutan seluruhnya. Pengukuran pH dilakukan dengan berbagai variasi waktu yaitu pada t = 15 detik dan pada t = 30 detik. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui konstan tidaknya pH meter untuk mengukur pH pada suatu larutan.
Berdasarkan grafik, baik pada t=15s dan t=30s baik pada pengukuran naik maupun turun, kedua grafik tersebut menunjukan pH meter mengukur pH larutan hampir sama sehingga kedua grafik yaitu pH naik yang digabungkan dengan pH turun berdempetan (terlihat sama). Hal ini menunjukan bahwa pH meter dapat mengukur pH dengan benar walaupun diselingi beberapa pengukuran pH yang berbeda-beda. Dari setiap pengukuran pH baik pH naik maupun pH turun, dapat mengitung standar deviasinya sehingga dari setiap pH didapatkan ketidakpastian pengukuran, ketidakpastian pengukuran sebenarnya dan pengukuran sebenarnya. Ketidakpastian terjadi karena alat ukur tidak akan mungkin mengukur pH dengan ketepatan 100%, sehingga di hitung ketidakpastian sehingga didapat rentang pengukuran sebenarnya.
VII. KESIMPULAN
Jadi, pH meter terbukti reversibilitas dalam pengukuran pH dimana pH meter dapat mengukur kembali pH larutan dengan baik, serta berdasarkan percobaan didapat waktu pembacaan pH yang tepat adalah t = 15 detik.

VIII. DAFTAR PUSTAKA
Buck Beck. Mechanical measurements. Penerjemah : Ir. Kusnul Hadi. Pengukuran Mekanis. 1987. Jakarta : Erlangga
Jackson, G.B, 1992, “Applied Water and Spentwater Chemistry”, pp 128-136, Van Nostrand Reinhad, New York
Poerwanto, dkk. 2008. Instrumentasi dan Alat Ukur. Yogyakarta : Graha Ilmu
Strobe, H.A., “Chemical instrumentation : A systematic approach to instrumental analysis”, pp 567-628, Addison – Wesley Publishing Co. Inc, Reading Mass
Walpole, E. Ronald. Introduction to Statistic. Penerjemah : Ir. Bambang Sumantri. 1988. Jakarta : Gramedia Pustaka



No comments: