~ Aku bisa menahan air mataku didepan orang banyak, tapi tidak berlaku disaat aku sendirian. Berada di fase sudah lelah dengan hidup tapi harus tetap "hidup".
~ "Orang tua aku ga masalah, akupun juga sama. Kamu mau kerja, mau engga, kita ga akan buang kamu. Kita ga terlalu memandang, perempuan harus ini lah itu lah. Ingat kata mama kamu? Mama kamu suruh aku jagain kamu, dan aku udah lakuin semuanya. Ikhlas, ga perlu balasan budi apapun"
~ Seyoung masih dapat hidup karna ada yang menolongnya. Tidak kelaparan dan tidak tidur dijalanan. Namun, ada rasa tidak enak hati kalau dirinya cuma numpang gratis.
Baiklah, kekurangan Seyoung itu sangat banyak. Bahkan, terlampau banyak. Tidak bisa memasak, tidak pernah membersihkan rumah dan juga tidak pernah bekerja. Ia seperti manusia tidak berguna sama sekali didunia ini. Mungkin, perkataan dari Ayah- tidak... maksudnya Tuan Han memang benar, Seyoung memang tidak berguna, ia mati dan hidup itu sama saja.
~ Tari masih dengan keputusannya. Dengan semua kekurangan yang baginya bisa dengan sangat mudah dicampakkan. Jadi, bersikap hati-hati menjadi satu-satunya cara untuknya melindungi diri. Sebab jika bukan dirinya yang melindungi dirinya sendiri, siapa lagi? Tari benar-benar tidak mempunyai siapa-siapa termasuk keluarga. Sebatas keluarga bibinya yang pastinya tidak mungkin akan benar-benar ada untuknya.
~ Garis kesuksesan setiap orang tidaklah sama. Ada yang lurus, ada yang sedikit berliku, bahkan ada yang harus berputar-putar. Jalanku, jalanmu, jalan kita semua berbeda, jadi tak bisakah kita berhenti untuk saling membandingkan?
~ "Anak pertama selalu di hormati karena dia bakal jadi penerus keluarga, dan anak bungsu selalu di manja karena menjadi anggota keluarga yang paling muda. Sedangkan anak tengah? Cuma bisa diem, kalau mau diperhatiin harus berusaha lebih keras. Tapi kadang kadang mau sekeras apapun usahanya tetep gak dipeduliin sih." Jelas Sena, bang Jaehyun hanya berdecak pelan.
~ Aku ga sempurna dimatamu. Belum tentu kamu sempurna di mata orang lain. Aku bukan kamu, dia, atau mereka. Jika aku tak bisa melakukan apa yang orang lain lakukan, bukankah orang lain juga mungkin saja tak bisa melakukan sesuatu yang aku bisa lakukan?
~ Manusia memiliki banyak hal yang melekat dalam dirinya. Kepribadian, masa lalu, bahkan mungkin luka batin. Ketika kamu memutuskan untuk hidup bersama seseorang, maka itu artinya kamu bersedia menerima semua bagian tersebut dalam dirinya.
~ Orang depresi itu butuhnya didengar, bukan mendengar. Mereka ingin dipahami, bukan memahami. Saat kebutuhan itu tak terpenuhi, maka satu-satunya pilihan hanyalah mati. Jadi, saat ada orang di sekitar kita bunuh diri, jangan langsung menyalahkannya. Tapi berkacalah dulu, barangkali kita yang gagal mengerti dia. Bisa jadi, secara tidak langsung kitalah yang justru menjadi penyebab utama seseorang itu mengakhiri hidupnya.
~ Orang lain pun tak dapat menebak secara pasti kepribadian kalian. Karna kalian memiliki 3 wajah, wajah ke orang lain, wajah ke keluarga dan wajah asli kalian yang hanya ditunjukkan ke diri kalian sendiri.
~ Kedua, perlakukan orang lain dengan baik. Karena satu saja kesalahan kita, bisa mempengaruhi masa depannya. Mungkin berbuat baik terhadap orang lain tidak ada untungnya buat kita, tapi setidaknya bisa mengurangi rasa bersalah. Karakter pacar Chunzi, sudah gamblang menggambarkannya. Saat tahu pacarnya bunuh diri, ia benar-benar merasa bersalah dan menyesal. Namun apa gunanya? Maaf tidak bisa mengembalikan nyawa.
~ "Gini ya Jeno, selama ini gue diem tuh bukan karena gue takut. Tapi karena gue ngerasa gak guna ngeladenin orang kayak mereka. Mau mereka ngomong apapun, gue gak peduli. Toh, mereka itu gak tau apa-apa tentang gue."
"Kita ini manusia hidup. Kita yang jalanin, Tuhan yang nentuin, dan orang lain yang ngomentarin. Di dalam sebuah audisi pun, pasti ada juri yang bakal komentarin para kontestan yang ada di hadapan mereka. Begitupun dengan kita.
Katakanlah mereka juri dan kita adalah kontestan yang hadir. Mereka pasti bakal komentar ini itu tentang kita, orang yang ada di hadapan mereka, orang yang mereka liat. Bener 'kan? Jadi... yaudah. Selagi kita punya prinsip, selagi kita punya Tuhan, selagi kita tutup telinga, mereka hanya akan jadi angin yang numpang lewat." Lanjut Y/n.
~ Terkadang, kita memang perlu tempat untuk bersandar. Entah itu ke pacar, keluarga ataupun sahabat. Sebuah pelukan hangat bisa membuat seseorang merasa lebih baik, bahkan merasa dicintai.
Jadi kalau ada seseorang di sekitarmu yang kamu rasa perlu tempat bersandar, jadilah tempat sandarannya. Mungkin dia lagi ada masalah tapi nggak bisa cerita, sebuah pelukan hangat akan membuatnya merasa lebih baik.
~ Jangan menilai orang lain tanpa tahu bagaimana cara dia berpikir. Cobalah memahami sesuatu dari sudut pandangnya lebih dahulu sebelum berburuk sangka. Memang, kita tak pernah bisa mengetahui isi hati, tetapi bukan berarti tidak bisa menalarnya dengan logika.
~ Setiap orang memiliki potensi menjadi baik, pemikiran buruk orang lain yang terkadang merusak dan menghancurkannya. Don't do it.
~ Amaraya takut kalau sampai dia salah memilih kata begitu juga takut salah dalam mengambil tindakan. Ketika orang terdekatmu mengalami fase mereka berada di titik terendah mereka, puncak kesedihan, memberikan nasehat sama sekali tidak ada gunanya.
Berikan mereka ruang untuk mengomunikasikan apa yang mereka rasakan, apa yang mereka pikirkan, tanpa judge ini itu, tanpa perlu memberitahu yang mana yang seharusnya dan tidak seharusnya. Nasehat darimu bisa saja justru memperparah kepercayaan diri mereka untuk tetap melanjutkan hidup.
~ "Ya emang iya Ma, liat aja penampilannya, mana ada acara dia kabur dari rumah segala. Ngapain coba?! Masih muda aja kelakuannya gak bener apalagi nanti pas udah nikah." tutur tante.
~ Selama ini banyak orang yang menerapkan prinsip itu terbalik. Orangtua yang merasa dirinya perlu dihormati akhirnya menjadi banyak menuntut pada anak untuk selalu melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang dikatakannya. Pun dengan anak yang merasa bahwa dirinya adalah rahmat Tuhan akhirnya menjadi terlalu berbesar diri dan menganggap bahwa orangtua harus selalu memperlakukannya dengan istimewa dan memaklumi setiap kesalahannya.
~ Hey, Kenapa sih di saat aku lagi berusaha buat balikin semangat hidupku, eh ada aja orang yang teganya ngebunuh semua usaha aku?
Aku ngebayangin diriku yang selama ini ga guna.
Di keluarga aku gak guna
Di lingkungan pertemanan aku gak guna
Di lingkaran persahabatan juga aku gak guna
Aku gak bisa jadi anak yang baik buat ortu, gak bisa jadi kakak yang baik buat adik-adikku,
Aku selama ini cuma ngumbar janji tapi ga pernah memberi bukti,
Aku sekarang pengangguran, gak punya kerjaan, bisanya cuma nambah beban
Orang kayak gini pantes disebut manusia? Nggak kan?
~ Ada orang yang sayang sama kamu. Ada orang yang peduli sama kamu walaupun kamu nggak sadar atau berpikir kalau nggak ada yang sayang sama kamu. Tapi serius, itu beneran ada. Kamu cuma belum dikasih tahu sama Tuhan, kamu cuma belum dipertemukan sama dia.
~ Memang, ketika sedih mulai menguasai hati, dukungan dari orang terdekat sangat diperlukan. Tidak perlu bertanya apa dan bagaimana masalahnya, cukup katakan kata-kata menyemangati itu lebih dari apa yang ia butuhkan.
No comments:
Post a Comment